Korelasi GPRS dan GSM
Global
System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah teknologi
komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada
mobile communication, khususnya telepon genggam. Teknologi ini memanfaatkan
gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga
sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar
global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling
banyak digunakan orang di seluruh dunia. GSM mampu menyalurkan komunikasi suara
dan data berkecepatan rendah (9,6 – 14,4 kbps) lalu berkembang menjadi GPRS.
General
Packet Radio Service atau disingkat GPRS adalah perkembangan dari teknologi GSM
dengan kecepatan
komunikasi data sampai 115 kbps karena sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer
data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS),
Wireless Application Protocol (WAP), dan World Wide Web (WWW).
Enhanced
Data rates for GSM Evolution atau disingkat EDGE. Sebelumnya pada GPRS
menawarkan kecepatan data sebesar 115 kbps, dan secara teori dapat mencapai 160
kbps. Sedangkan pada EDGE kecepatan datanya sbesar 384 kbps, dan secara teori
dapat mencapai 473,6 kbps. Secara umum kecepatan EDGE tiga kali lebih besar
dari GPRS.
Generasi Pertama (1G)
adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan
teknologi-teknologi yang digunankan pada system komunikasi bergerak pada
pertama kalinya. Sistem generasi pertama semuanya menggunakan teknologi analog
yang pada umumnya lebih dikenal orang dengan AMPS atau TACS. Perlu dicatat
bahwa pada teknologi system analog ini juga digunakan digital signaling.
Kata-kata analog dalam hal ini lebih menuju pada metode yang digunakan untuk
mengirimkan informasi dalam jaringan telekomunikasi mobile tersebut.
Basic service yang ditawarkan pada technology
generasi pertama ini masih berkisar pada suara. System generasi pertama ini
memiliki banyak kurangan, antara lain :
· Kapasitas system yang terbatas. Hal ini karena
teknologi multiple accessnya masih menggunakan FDMA, dimana selama pembicaraan
berlangsung, penggunaan suatu kanal akan diperuntukkan bagi satu subscriber
saja. Walaupun subscriber itu tidak sedang mengirimkan informasi, maka kanal
yang dia duduki tidak dapat digunakan oleh subscriber lain. Hal ini berlangsung
terus sampai pembicaraan selesai.
· Teknologi yang berkembang tidak kompatibel satu
dengan yang alinnya sehingga hal ini membatasi mobilitas subscriber yang hanya
bias digunakan didalam areanya saja (tidak memungkinkan roaming ke dalam
jaringan lain)
· Service yang ditawarkan hanya sebatas suara.
· Sistem keamanan yang sangat buruk karena
modulasinya masih menggunakan modulasi analog (FM).
AMPS (Advanced Mobile Phone Service), adalah
teknologi mobile telephon generasi pertama yang masih menggunakan system analog
FDMA (Freqwency Division Multiple Access). AMPS beroperasi pada frekwensi 800
MHz, 821 – 849 MHz untuk base station receiving dan 869 – 894 MHZ untuk base
station transmitting. Karena masih mengunakan teknologi analog, AMPS memiliki
beberapa kekurangan antara lain :
· Kapasitasnya masih terbatas, karena dalam system
analog penggunaan suatu kanal akan dedicated untuk suatu subscriber. Maka pada
saat subscriber itu tdk dalam keadaan berkomunikasi, kanal itu tdak dapat
digunakan oleh subscriber lain.
· Feature yang ditawarkan masih terbatas pada suara.
· Keamanan, dimana system analog sangat gampang utk
disadap.
AMPS pertama kali diuji coba di Chicago pada tahun
1978. Berikutnya pada tahun 1981 AMPS mulai digunakan di Jepang dan berkembang
ke beberapa Negara Eropa dan Asia lainnya. Pada tahap selanjutnya, AMPS berkembang menjadi
DAMPS (Digital AMPS) atau dikenal juga dengan sebutan IS-45B (IS=Interim
Standart), dimana kanal voice-nya sudah menggunakan teknologi digital dengan
menggunakan TDMA (Time Division Multiple Access), tetapi kanal signaling-nya
masih analog. Dengan TDMA, setiap kanal dibagi-bagi dalam time slot – time slot
yang dapat digunakan secara bersama-sama oleh semua user. Sehingga utilisasi
dapat ditingkatkan dan capasitas juga meningkat.
Selanjutnya, DAMPS atau IS-45B berkembang menjadi
IS-136, dengan menggunakan kanal voice dan kanal signaling yang sudah
diditalisasi. IS-136 dapat beroperasi pada frekwensi 800 MHZ dan 1900 MHz. Di
Amerika Utara, IS-136 ini dikenal dengan sebutan PCS (Personal Communication
Service).
Total Access Communication System (TACS), adalah
teknologi mobile telephone generasi pertama yang digunakan di Inggris. TACS
mulai digunakan pada tahun tahun 1985. TACS beroperasi pada frekwensi 900 MHZ.
Pada dasarnya, TACS adalah sebuah versi modifikasi dari AMPS.
Nordic Mobile Telephony (NMT), adalah mobile
telephon generasi pertama yang digunakan di Negara-negara Eropa seperti Swedia,
Norwagia, Denmark, dan Finladia. NMT mulai digunakan pada tahun 1981. NMT
beroperasi pada frekwensi 450 MHz, kemudaian NMT juga dapat digunakan pada
frekwensi 900 MHz, yang dikenal sebagai NMT900.
2G (Generasi Kedua)
Teknologi komunikasi mobile generasi kedua (2G)
berkembang dan meluas penggunaannya pada era tahun 90-an, di mana system
digital mulai booming dan digunakan di berbagai aspek teknologi menggantikan
system analog. Teknologi 2G merupakan teknologi teleponi mobile yang
menggunakan system digital, bukan lagi sistem analog seperti 1G. Bukan hanya
booming di era 90-an, teknologi generasi kedua ini masih tetap bertahan sampai
sekarang penggunaannya, meskipun tidak booming seperti dulu lagi.
Teknologi komunikasi mobile yang dipadukan dengan
teknologi digital tentu akan menambah banyak fasilitas, fitur, dan kemudahan
bagi para penggunanya. Dengan teknologi digital, dampak yang paling dominan
dari pembaruan ini adalah kapasitas yang lebih besar pada sebuah perangkat
radio karena teknologi kompresi suara mulai bisa diterapkan disini.Selain itu,
jaringan dengan konsep”Intelligent Network” dapat diterapkan di sini. Maksud
dari jaringan Intelligent Network adalah jaringan yang dapat lebih diprediksi,
lebih sulit untuk dimanipulasi dan dicurangi, dan lebih kebal terhadap
gangguan. Tidak hanya itu saja, banyak servis baru yang dapat ditambahkan pada
komunikasi mobile ini. Contoh yang paling umum dilihat adalah MMS (Multimedia
Messaging Service) dan kemampuan tekoneksi ke Internet dengan GPRS. Penambahan
fitur-fitur baru yang banyak berhubungan dengan data dan sistem packet
switching merupakan era baru bagi dunia komunikasi mobile. Era ini juga sering
disebut dengan era 2.5G.Teknologi-teknologi yang termasuk dalam kategori
teknologi 2G adalah sebagai berikut:- IS-54/IS-136 North America D-AMPS/TDMA
dan PDC. Kedua teknologi 2G ini dapat digolongkan sejenis karena memiliki
karakteristik yang hampir mirip satu dengan yang lainnya. Pada kedua teknologi
ini, semua percakapan yang masuk ke dalamnya dikodekan menjadi aliran
sinyal-sinyal digital yang lebih mudah diatur dan diprediksi. Di dalam aliran
digital ini percakapan yang berbentuk bit-bit biner ini dapat di kompresi
sehingga menjadi lebih efi sien dari segi kapasitasnya.Selain itu, bit-bit
digital ini juga sangat mungkin untuk dilengkapi dengan mekanisme error
correction dan error protection. Tinggal tambahkan saja beberapa bit untuk keperluan
itu di dalam aliran datanya, maka mekanisme ini akan menjaga sinyal digital
menjadi lebih presisi.TDMA merupakan kependekan dari Time Division Multiple
Access. Teknologi ini bekerja dengan cara membagi-bagi alokasi frekuensi radio
berdasarkan satuan waktu. Dalam satu channel radio, teknologi TDMA dapat
melayani tiga sesi peneleponan sekaligus dengan melakukan pengulangan pada
irisan-irisan satuan waktu. Atau dengan kata lain sebuah channel frekuensi
dapat melayani tiga sesi peneleponan pada jeda-jeda waktu yang berbeda, namun
berpola dan kontinyu. Dengan merangkai seluruh potongan waktu tersebut, maka
terjadilah sebuah sesi komunikasi.PDC atau Personal Digital Cellular juga
memiliki cara kerja yang relatif sama dengan TDMA, namun yang membedakannya hanyalah
area implementasinya. TDMA lebih banyak digunakan di Amerika, sedangkan PDC
banyak diimplementasikan di Jepang.Teknologi TDMA telah berumur 13 tahun sejak
ditemukan hingga sekarang (ditemukan 1993), sedangkan PDC berumur 14 tahun
(ditemukan 1994). NTT DoCoMo merupakan pengguna teknologi PDC yang paling besar
di Jepang, sedangkan TDMA banyak digunakan oleh perusahaan telekomunikasi
selular ATT wireless dan Cingular di Amerika.
3G (generasi ketiga)
Teknologi telekomunikasi radio 3G pun tidak berbeda
dengan teknologi-teknologi yang telah disebutkan di atas. Di dalam era 3G ini
banyak juga standardisasi teknis yang beredar untuk mendukungnya. Namun
sebenarnya, standardisasi internasional untuk 3G telah dibentuk oleh lembaga
standardisasi internasional ITU (International Telecommunications nion).Standar
baku yang satu ini diberi nama IMT-2000. Namun pada praktisnya, pengguna
teknologi 3G tidak menggunakan standardisasi tersebut, karena mereka memilih
untuk menggunakan teknologi-teknologi yang kini memang sedang berkembang di
dunia telekomunikasi. Standar-standar teknis yang termasuk dalam kategori
teknologi 3G yang ada di dunia saat ini adalah sebagai berikut:
- W-CDMA
- CDMA2000
- TD-CDMA/TD-SCDMA
- DECT
- UWC-136 (EDGE)
Pembahasan mengenai teknis dari masing-masing
standar ini, bisa apa teknologi ini untuk mendukung 3G dan siapa saja yang
sudah menggunakan teknologi ini, akan dibahas pada edisi selanjutnya.3Guntuk
Semua
Setelah Anda mengetahui apa sih 3G itu sebenarnya,
apakah pikiran Anda melayang-layang memikirkan bagaimana aplikasi-aplikasi 3G
berikutnya? Bagaimana nyamannya Anda berkomunikasi nantinya jika teknologi ini
sudah umum digunakan? Jika Anda juga memikirkan hal yang sama, Anda adalah
salah satu orang yang tidak sabar untuk menyambut fitur ini dalam ponsel
Anda.Bayangkan Internet berkecepatan tinggi di ponsel Anda, atau menonton video
streaming menggunakan ponsel, atau menelepon interlokal menggunakan jasa VoIP
yang jauh lebih murah? Semua itu akan Anda dapatkan jika teknologi 3G sudah
diimplementasikan dengan baik oleh para penyedia jasa telekomunikasi.
3.5G
HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi pastinya HSDPA lebih cepat lah. Kalau gak lebih cepat apa gunanya menciptakan HSDPA. Semakin baru tekonologi pastinya semakin bagus.
HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan perkembangan akses data selanjutnya dari 3G. HSDPA sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA sama seperti 480kbps, tapi pastinya HSDPA lebih cepat lah. Kalau gak lebih cepat apa gunanya menciptakan HSDPA. Semakin baru tekonologi pastinya semakin bagus.
Setelah beberapa tahun, CDMA 2000
mengupgrade teknologi jaringan evdo mereka. menjadi EVDO rev A. teknologi ini
memiliki kecepatan 10 kali lebih cepat dari evdo rev 0. Juga UMTS yang
menguprade teknologi mereka ke HSDPA dan HSUPA. inilah yang dinamakan 3.5G
4G (Generasi keempat)
Untuk teknologi 4G, setiap handset 4G akan langsung
mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet
telephony yang berbasis Session Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio
transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan
dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi
seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular.
Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data
aplikasi SIP-enabled.
Gila-nya dengan teknologi SIP yang berada di
belakang 4G, nomor telepon +62 21 123 5678 hanya lah subset, bagian kecil
daripada pengenalan / identifikasi telepon. Sebagian besar identifikasi /
penomoran telepon akan dilakukan menggunakan URL seperti sip:onno@indo.net.id
…. Dengan bertumpu pada URL, dunia menjadi lebih menarik karena kita tidak
perlu lagi tergantung pada nomor telepon yang di kuasasi pemerintah cq. POSTEL
untuk berkomunikasi internet telepon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar